Saturday, March 9, 2013

ISTIGHFAR JUGA KUNCI RIZQI LHOOO . . .















Assalamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh......


Maha Suci Alloh Azza wa Jall........
Maha Agung DIA, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Memberi hikmah kepada siapa yang dikehendakiNya, dan mencabut hikmah dari siapa yang dikehendakiNya.

Kita semua sebagai manusia menghendaki hidup yang nyaman, bahagia, dan serba kecukupan. Untuk itu, setiap hari kita luangkan banyak waktu kita untuk pergi bekerja dan berharap rikqi selalu datang kepada kita. Tapi inilah dunia, tempat dimana kita tidak tahu kapan dan dimana kita akan mendapatkan rizqi  kita. Tapi bagi orang yang percaya akan kekuatan Alloh SwT, rizqi adalah suatu yang pasti untuk seluruh umat manusia didunia. Hanya permasalahannya adalah setiap manusia mempunyai rizkinya masing-masing. Ada yang hidupnya selalu dilimpahkan rizki, ada yang selalu kekurangan. ada yang selalu senang, ada yang selalu sedih. maka akan timbul pertanyaan, bagaimana kita bisa mendapati hidup kita selalu dalam limpahan rizki dari Alloh SwT ?

Pernahkah terpikir bahwa “ hanya ” dengan Istighfar Alloh SwT akan memudahkan segala urusan kita dan memperbanyak harta kita ?

Istighfar bermakna memohon ampun kepada Alloh SwT. Ketika seseorang melakukan kesalahan atau dosa, ia dapat segera memohon ampun kepada Alloh SwT dengan membaca istighfar. Mengingat setiap manusia tidak pernah lepas dari salah dan dosa, maka istighfar semestinya dilakukan setiap saat dan sesering mungkin.
Rasululloh SaW sendiri yang terjaga dari salah dan dosa ( ma’sum ) tidak pernah lupa membaca istighfar. Kata beliau, ” Sesungguhnya terdapat kesalahan atas qalbuku, sehingga aku membaca istighfar sebanyak seratus kali dalam sehari ” (HR Muslim).

Meski demikian, istighfar tidak akan berarti apa-apa jika perbuatan dosa tersebut diulang kembali. Di sinilah pentingnya mengiringi istighfar dengan bertobat.

Tobat secara bahasa bermakna kembali. Yaitu, kembali kepada jalan yang benar. Tobat seseorang baru sempurna jika disertai dengan dua hal. Pertama, perbuatan dosa atau maksiat yang pernah dilakukan dijauhi dan tidak diulang kembali. Kedua, menyesali perbuatan dosa atau maksiat tersebut dengan diiringi tekad tidak akan melakukannya lagi.

Bukan hanya itu. Istighfar ternyata juga ada hubungannya dengan rizqi dan urusan lain dalam hidup. Sabda Rasulullah SAW, ” Siapa saja memperbanyak istighfar, maka Alloh akan melapangkan setiap kesusahannya, memberi jalan keluar setiap kesukarannya, dan memberi rizqi tanpa diduga-duga. (HR Abu Dawud dan Nasa’i).

Dalam salah satu ayat-Nya, Allah SWT berfirman, ”Maka aku (Nabi Nuh) katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan lebat kepadamu, membanyakkan harta dan anak-anak, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai’.” (QS 71: 10-12).

Dalam menafsirkan ayat ini, ahli tafsir Ibnu Katsir mengungkapkan bahwa istighfar dan tobat seseorang kepada Alloh akan menjadi jalan datangnya rizqi, turunnya hujan yang membawa keberkahan, bertambahnya keturunan, dan melimpah ruahnya hasil bumi.

Pada dasarnya, orang yang beristighfar sedang mengakui kesalahan yang mengotori jiwanya. Ketika ia memohon ampun dan bertobat, noda itu akan terhapus dari hatinya. Hati yang bersih akan mudah melakukan kebaikan, termasuk mencari rizki. Hati yang bersih akan mendorong seseorang untuk mendapatkan rezeki yang baik dan halal. Dari rizqi yang halal itulah turun keberkahan Alloh SwT.

Sebaliknya, hati yang dihiasi dosa, akan mendorong pemiliknya melakukan kejahatan. Ia tidak akan sungkan melakukan perbuatan kotor dan tidak halal. Dengan demikian, dosa dalam hati seseorang jika tidak segera dihapus dengan istighfar dan bertobat, akan menimbulkan dosa baru lainnya.

Pada akhirnya pribadi yang kotor oleh dosa akan jauh dari keberkahan rezeqi Alloh sebagaimana sabda Nabi SaW, ” Seorang hamba dicegah dari rizqi akibat dosa yang diperbuatnya.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).

Berkaitan dengan hadis ini, Ibnu Qayyim Al-Jauzi mengatakan, ” Jika ketakwaan merupakan penyebab datangnya rizqi, maka meninggalkannya dapat menimbulkan kefakiran. Tidak ada satu pun yang dapat memudahkan rizki Alloh kecuali dengan meninggalkan maksiat.”  Wallohu a’lam.

Saudaraku........
Rizqi tidak selalu berupa harta atau materi. Kesehatan kita juga adalah rizqi. Teman-teman yang baik adalah rizqi. Keimanan yang masih melekat di hati kita sehingga kita tergerak untuk taat, adalah rizqi. Sifat sederhana yang selalu menerima takdir Alloh SwT sehingga kita selalu hidup bahagia juga rizqi. Sungguh sebenarnya tiap jiwa senantiasa dalam rizqiNya. Hanya saja pasti ada nilai tertentu yang membedakan banyaknya rizqi itu dalam penilaian Alloh SwT.

Jadi, jika kita ingin selalu dilimpahkan rizqi olehNya, mari memperbanyak istighfar dan taubat. Semakin jauh kita dari dosa, semakin dekat kita dengan Alloh SwT, semakin dekat pula kita dengan kebahagiaan.


Semoga bermanfaat tulisan ini ada manfaatnya bagi kita semua...... Aamiin yaa azza wa jall

Wassalamu'alaikum wa rohmatullohi wa barokaatuh.......

No comments:

Post a Comment